Rabu, 13 Maret 2013

Pentingnya Motivasi dalam Belajar

Pentingnya Motivasi dalam Belajar
 
Faktor motivasi secara umum dan motivasi belajar secara khusus merupakan gejala aktivitas jiwa manusia yang sangat di perlukan oleh manusia dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan persaingan. Seseorang yang memiliki motivasi rendah akan memiliki kinerja, produktivitas, dan inovasi yang rendah. Akibatnya mereka akan tertinggal jauh dari manusia lainnya yang memiliki motivasi tinggi dalam menjalani hidupnya.
Menurut mc. Donald ( dalam Syaiful, 2002 ) Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.  ( Oemar hamalik, 1992 ) perubahan dalam diri seseorang itu terbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan ia harapkan. Sedangkan dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan dan tujuan merupakan hal ingin di capai oleh seorang individu. Tujuan tersebut akan mengarahkan perilaku dalam hal ini  yaitu perilaku unutk belajar.
Selanjutnya pembahasan akan di lanjutkan kepada hal yang berkaitan dengan kebutuhan. Dalam belajar motivasi sangat di perlukan. Sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan di kerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Maslow ( dalam Syaiful, 2002) sangat mempercayai bahwa tingkah laku manusia di bangkitkan dan di arahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan, aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan kebutuhan estetik. Kebutuhan-kebutuhan inilah menurut maslow yang mampu memotivasi tingkahlaku individu. Oleh karena itu, apa yang seseorang lihat sudah tentu akan membengkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar